SELAMAT DATANG DI SITUS BLOG HADZIHI SABILI - JEHADEMUSA

Minggu, 13 Januari 2008

Mata Yang Menipu

Ternyata, ada mata itu menipu wahai sahabat...


Perhatikanlah gambar di bawah :

(Gambar ini diperoleh dari salah satu weblog. Sumbernya entah dari mana)


Penting bagi kita, jiwa yang selalu mengharapkan rahmatNya untuk senantiasa bertafakkur tentang hidup dan kehidupan. Hidup ini adalah anugerah yang berharga yang dihadiahkan gratis oleh-Nya kepada kita semua. Kita bersyukur, Alhamdulillah. Teriring salam buat junjungan termulia, Rasulullah SAW, teladan hingga akhir zaman. Teladan sempurna dalam segala aspek. Terimakasih kami ucap padamu ya Rasul. Ya Allah, izinkanlah kami bertemu dengan beliau di akhirat kelak, amin.

Menjalani hidup yang beraneka kisah. Banyak kisah terukir di dalamnya. Salah satu idenya adalah kenyataan. Kenyataan adalah suatu yang terjadi, terlihat, atau terbuktikan dengan logika-logika ilmiah atau indera-indera alamiah atau hasil rekayasa dari indera-indera itu.

Mengadapi kenyataan, kita hanya diperintahkan untuk melakukan pengamatan. Pengamatan menggunakan mata batin, mata akal, dan mata fisis. Bukan yang lain. Kenyataan menuntut kita untuk lebih banyak berikhtiar dan meng-ishlah yang masih buruk, atau meningkatkan derajat kebaikan yang kita amati. Tapi sayang, mata-mata itu kadang menipu… Apalagi mata fisis (Buktinya : lihatlah gambar di atas, tanyakan pada diri sendiri. Apakah garis horizontal itu sejajar satu sama lain. Hakikatnya sejajar namun terlihat oleh mata fisi kita tidak sejajar)

Berdasar fakta di atas, ada pesan berharga untuk dihayati lebih lanjut. Berhati-hatilah dengan mata. Mata kadang menipu. Ia menipu pemiliknya. Jangan mudah percaya pada mata, apalagi mata fisis. Ada mata versi yang lain yakni mata akal. Mata akal, sering dihubungkan dengan logika-logika ilmiah. Pembuktian-pembuktian secara empiris. Ada eksperimen, riset, dan segala macam lain yang berkait-erat dengan akal. Ini adalah media pantul untuk sebuah mata akal. Namun ia kadang menipu juga. Sebuah teori ilmiah yang diyakini akurat saat ini belum tentu menjadi yang paling akurat beberapa tahun kemudian, boleh jadi, beberapa detik kemudian ia hanya dikabarkan sebagai referensi sejarah saja. Wah, begitu tragedis. Benar, ini bisa dilihat dengan adanya teori yang mengatakan bahwa dahulu pluto adalah planet terluar sistem tata surya kita. Pluto diperhitungkan bertahun-tahun sebagai salah satu planet, tidak berbeda dengan bumi, mars, dan kawan-kawan. Sekarang, ada lagi teori baru yang mengatakan pluto bukan planet sebagaimana dilihat dengan mata akal selama ini. Itu contoh, sejauh yang penulis bisa memahaminya.

Lalu, mata apakah yang dapat dipercaya? Mata apa yang tidak bisa menipu? Mengapa? Perlu dijawab sekarang?

Mata yang tidak menipu adalah mata batin. Ia adalah mata yang dapat dipercaya sampai kapanpun. Ia berada dalam setiap jiwa kita. Ia tak pernah jauh dari kita, selalu menyatu. Mata batin adalah mata ruhiyah. Ia mata spiritual yang agung karena bersumber dari Sang Agung. Mata batin yang digunakan dengan baik akan mengantarkan pemiliknya ke sumber yang agung. Ia dapat memimpin kedua mata yang lain, mata fisis dan akal ke sumber yang agung.

Sungguh indah retorika di atas. Perlu diingat, kita jangan lupa dengan mata fisis dan mata akal. Jangan sampai diabaikan berlarut-larut hanya karena mengetahui mereka sering menipu. Lebih tepatnya adalah, mengutamakan mata batin di atas mata fisis dan akal. Mengendalikan mata fisis dan akal dengan mata batin. Ketiganya sangat perlu. Sangat perlu. Allah menciptakannya untuk kita maka pergunakanlah. Terakhir, penulis mengajak kita semua, sejenak, sesaat setelah membaca tulisan ini... Marilah membuka Al Qur’an Surah Al-A’raf (Q.S ke-7 Al Qur’an) ayat ke-179. Ayo... semoga Allah merahmatiku dan merahmati antum, semuanya. Amin.



(...by JHD, Padang 13 januari 2008)

Tidak ada komentar:

8 Tulisan Populer Pekan Ini