Sunyi, andainya kau tahu bagaimana rasa ini. Menerjang derasnya gelombang hidup. Ada irama mengalun tak menentu, di sini.
Kepada siapa aku ceritakan, kepada bukit kepada hutan kepada malam yang tak pasti bersahabat. Mendekam duri menerkam di dada, sekarang.
Berpandai sembunyi dalam lara, menghubungkan kenangan dengan harapan. Setiap masa yang berganti, pada detik aku berujar menghibur diri menunggu keajaiban.
Allahumma Shalli 'ala Muhammad, Walhamdulillahi Rabbil 'Alamin
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
8 Tulisan Populer Pekan Ini
-
Jika sebuah judul sebuah tulisan berbentuk kalimat tanya maka otomatis isi tulisannya adalah memberi jawaban. Ini tentang pilihan antara ...
-
Ini adalah catatan kesimpulan saya (untuk sementara) tentang beberapa pengertian kata-kata yang umumnya digunakan dalam kehidupan ilmia...
-
Saya akan mencoba menjelaskan perbedaan antara AUDITEE, GUIDE, AUDIT TEAM dan OBSERVER di dalam dunia audit sistem manajemen. AUDIT...
-
Pengantar Sudah menjadi kewajiban setiap perusahaan menyelenggarakan pelatihan dan edukasi internal Sistem Jaminan Halal (SJH) setida...
-
Akhi Anta Hurrun, ya, sebuah nasyid khas Tarbiyah yang begitu menyentuh para aktivis. Setelah sekian lama mencari nasyid itu, ternyata denga...
-
MBOS atau Management by Olympic System atau dikenal dengan Olympic Management System, adalah sebuah management system yang digunakan oleh se...
-
Ramadhan setahun yang lalu, masih dalam suasana i’tikaf sepuluh malam terakhir. Aku dan sahabatku Aidil (Bio 07) secara tak sengaja menyengg...
-
Salah seorang saudara pernah menanyakan kepada saya bagaimana cara menulis INSYAALLAH yang benar? Lalu saya memberikan jawaban sebaga...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar