Bolehkah menyatakan kerinduan? Perasaan kepada
seseorang? Tentu saja boleh. Tapi jika kita belum siap
untuk mengikatkan diri dalam hubungan yang serius, ikatan yang bahkan oleh
negara pun diakui dan dilindungi, maka sampaikanlah perasaan itu pada angin
saat menerpa wajah, pada tetes air hujan saat menatap keluar jendela, pada
butir nasi saat menatap piring, pada cicak di langit-langit kamar saat sendirian
dan tak tahan lagi hingga boleh jadi menangis. Dan jangan
lupa, sampaikanlah perasaan itu pada yang maha menyayangi. Semoga semua
kehormatan perasaan kita dibalas dengan sesuatu yang lebih baik. Sesuatu yg
boleh jadi lebih baik dari sekarang yang diharapkan dan membuat galau hati (Tere Liye).
Rindu dan rasa seperti itu adalah wajar, tidak ada manusia yang menyangkalnya. Di balik kewajaran harus ada kehati-hatian. Sebagian mereka yang mengabaikan rasa wajar akhirnya terjerumus, hingga tidak sanggup lagi bangkit. Terperosok di dalam nafsu yang tak mampu memberikan apa-apa bagi mereka selain kehinaan yang bertambah dan bertambah.
Rindu dan rasa seperti itu adalah wajar, tidak ada manusia yang menyangkalnya. Di balik kewajaran harus ada kehati-hatian. Sebagian mereka yang mengabaikan rasa wajar akhirnya terjerumus, hingga tidak sanggup lagi bangkit. Terperosok di dalam nafsu yang tak mampu memberikan apa-apa bagi mereka selain kehinaan yang bertambah dan bertambah.
Maka dari itu, Allah yang maha menyayangi adalah tempat mengadukan rasa
dan rindu itu. Sungguh Dia adalah sebaik-baik tempat mengadu. Kekuatan Allah
ada di atas segalanya, begitu mudah bila Ia menghendaki, apapun itu! Ia mengubah
malam menjadi siang dan sebaliknya siang menjadi malam. Ia menjadikan hidup
dari yang mati dan menjadikan mati setelah hidup. Yakinlah, Allah bersama
orang-orang yang sabar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar