Saya tak pernah habis pikir dan atau kemudian berpikir untuk berhenti berpikir dalam renungan, pada setiap kesempatan tertentu: Bagaimana caranya bertemu dan berkumpul kelak di surga dengan orang-orang yang kita cintai semasa di dunia, padahal dosa-dosa diri telah bertumpuk membentuk perbukitan, berkarat keras, noda menghitam berlapis-lapis di sekeliling kalbu. Inilah diskusi yang selalu hadir di dalam pikiran dan imajinasi hari-hari yang saya lalui. Mencintai mereka tetapi tak kuat untuk memberikan cinta sejati.
Ada angan-angan yang terlalu tinggi untuk menghibur diri di dalam kesunyian bumi. Semoga kelak di surga dapat berkumpul, berbahagia, saling tertawa dan senyum ceria bersama dengan orang-orang yang diharapkan cintanya. Dalam suasana penuh kesucian, alam yang indah, keceriaan abadi, keringanan semua dari beban pikir. Di surga, kelak berkumpul dan mungkinkah ini terjadi?
Sudah sering atau mungkin entahlah, mungkin sudah ribuan kali berpikir sesaat: saya tidak perlu sedih di sini karena mereka akan saya temui di surga kelak. Nanti kami akan bahagia bersama, kami akan saling bercengkerama dalam kebahagiaan. Bahagia luar biasa, jauh di atas bahagianya para keluarga bahagia di muka bumi. Ya, itu tadi karena ini adalah kebahagiaan di dalam surga. Kelak berkumpul, mungkinkah???
Catatan Malam dari Rimba Akasia, SUNYIIIIIIIIIIIIII.....!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar