SELAMAT DATANG DI SITUS BLOG HADZIHI SABILI - JEHADEMUSA

Minggu, 20 Januari 2013

AYO NGOMPOL


Seorang muslim yang baik, berkualitas, rajin ibadah, selalu berbuat manfaat bagi sekitar, bolehkah menjadi Profesor? Boleh, syaratnya di negeri ini silakan belajar dengan baik, tekuni satu bidang ilmu atau keahlian hingga jenjang S3 (pendidikan doktoral), insyaAllah atas izinnya dapat gelar profesor ketika memenuhi segala syarat akademik pada waktunya kelak. Seorang muslim yang baik, berkualitas, rajin ibadah, selalu berbuat manfaat bagi sekitar, bolehkah menjadi seorang Hakim? Boleh, syaratnya ikuti dulu pendidikan sarjana hukum, selanjutnya jalani proses yang resmi hingga menjadi seorang hakim. Seorang muslim yang baik, berkualitas, rajin ibadah, selalu berbuat manfaat bagi sekitar, bolehkah menjadi seorang Guru? Boleh, syarat resminya ikutilah pendidikan satu jenis keilmuan, kemudian jalani pendidikan profesi keguruan, insyaAllah atas izinnya akan berhasil meraih kedudukan sebagai Guru (nantinya).

Seorang muslim yang baik, berkualitas, rajin ibadah, selalu berbuat manfaat bagi sekitar, bolehkah menjadi seorang tentara? Boleh, tapi syarat resminya di negeri ini harus mengikuti pendidikan calon tentara, tentu saja setelah lulus seleksi. Seorang muslim yang baik, berkualitas, rajin ibadah, selalu berbuat manfaat bagi sekitar, bolehkah menjadi seorang dokter? Boleh, syaratnya yang saya tahu  di negeri ini ialah mengikuti pendidikan bidang ilmu kedokteran, selanjutnya menjalani pendidikan profesi kedokteran, insyaAllah atas izinnya akan berhasil meraih kedudukan sebagai dokter.

Seorang muslim yang baik, berkualitas, rajin ibadah, selalu berbuat manfaat bagi sekitar, bolehkah menjadi seorang pengusaha sukses? Boleh, tekuni saja salah satu atau beberapa macam bisnis, hingga publik mengakui bahwa ia layak disebut sebagai pengusaha sukses. Seorang muslim yang baik, berkualitas, rajin ibadah, selalu berbuat manfaat bagi sekitar, bolehkah menjadi seorang karyawan perusahaan? Boleh, asal ia lulus seleksi penerimaan dan terdaftar resmi sebagai pekerja di sebuah perusahaan baik milik swasta maupun milik pemerintah.

Bila karyawan, pengusaha, hakim, dokter, guru, profesor, tentara berasal dari kalangan muslim yang baik, berkualitas, rajin ibadah, selalu berbuat manfaat bagi sekitar, apa jadinya profesi atau jabatan itu? Saya yakin akan lebih baik dan sangat jauh lebih baik ketimbang itu dilakoni oleh seorang kafir yang buruk, tak berkualitas, dan menjadi perusak umat.

Lalu saya kemudian bertanya, bagaimanakah jika seorang muslim yang baik, berkualitas, rajin ibadah, selalu berbuat manfaat bagi sekitar, bolehkah menjadi PRESIDEN? Bolehkah menjadi GUBERNUR, BUPATI, WALIKOTA? Bolehkah menjadi Wakil Rakyat? Jika boleh, maka beritahukanlah saya bagaimana caranya untuk menjadi semua itu? Jika tidak boleh, maka beritahukanlah pada saya satu alasan bagi seorang muslim mengapa dilarang menjadi Presiden, Gubernur, Bupati, Walikota, dan Wakil Rakyat di negeri ini?

Saya sangat sedih bercampur heran melihat rendahnya pemahaman banyak saudara muslim di negeri ini tentang politik. Mereka lebih banyak mengurus diri dan keluarga mereka sendiri ketimbang mengurus umat. Padahal di saat terakhir kepergian Rasulullah SAW, hanya ada tiga kata terakhir yang keluar dari mulut beliau: “Umatku, Umatku, Umatku”, bukan “Anakku, Isteriku, atau Hartaku”. Tampak jelas bahwa Rasulullah SAW berpesan kepada kita umat muslim semua agar terus memikirkan dan bekerja untuk kebaikan dan kejayaan umat, mengurus dan memberdayakan umat. Setahu saya, jabatan dan kekuasaan adalah salah satu cara efektif dan satu-satunya yang paling efektif dalam mengurus dan memberdayakan umat ini. Jika seorang muslim yang baik, berkualitas, rajin ibadah, selalu berbuat manfaat bagi sekitar menjadi presiden, gubernur, bupati, walikota, dan wakil rakyat, insyaAllah pekerjaan memikirkan umat, mengurus dan memberdayakan umat akan semakin mudah. Demikian, semoga menjadi bahan renungan bersama. Sebelum mengakhiri tulisan ini, izinkan saya menyebut kepanjangan dari NGOMPOL yakni Ngobrol Politik. Ayo NGOMPOL!

(Draft tulisan ini dipikirkan di sela-sela acara WORKSHOP REGU TANGGUH DAKWAH di KUALA TUNGKAL KAB. TANJUNG JABUNG BARAT PROV. JAMBI, Ahad 20 Januari 2013 bertepatan dengan uang tahun saya yang keempat sebagai Sarjana Sains)

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Mantapks!!

JHD Musa (jehademusa) mengatakan...

Emang mantapks...?
Pak Dosen euy...

8 Tulisan Populer Pekan Ini