SELAMAT DATANG DI SITUS BLOG HADZIHI SABILI - JEHADEMUSA

Jumat, 25 Januari 2013

Mari Mengajar (dan Sambil Belajar) Al Qur’an


Suatu percakapan di akhirat kelak [Mengapa engkau tak mau belajar Al Qur'an dan mengamalkannya?] [Oh, bukan Kami tak mau, tapi kami tak pandai membacanya, tidak ada Guru yang mengajari kami Al Qur’an]. Lalu dipanggillah para guru [Benarkah demikian?] [Tidak. Kami dahulu sudah berupaya agar mereka mau belajar, mempromosikan kegiatan pembelajaran Al Qur’an di tengah-tengah umat, mustahil jika mereka tidak mengetahuinya, kami pernah menempel pamflet di dinding masjid, UNDANGAN DAURAH AL QUR'AN].

Wahai para sahabat pembaca, siapapun kita di dunia ini akan dimintai pertanggung jawaban tentang segala kelebihan yang kita miliki, apapun itu! Jika ada sedikit ilmu, kefasihan, dan keterampilan melisankan Al Qur'an, kelak akan dimintai juga kepada siapa saja kelebihan itu didistribusikan. Setiap aktivitas dakwah yang kita lakukan di dunia harus diniatkan sebagai "pelepas-diri" di akhirat ketika dimintai pertanggung jawaban oleh Yang maha kuasa. Pelepas diri itu salah satunya adalah adanya kesediaan BERBAGI ilmu dan keterampilan berQur'an (misal: daurah/pelatihan). Hendaknya ini juga diniatkan untuk mencari keridhaan Allah.

Prinsip 'ekonomi' di dalam Islam adalah "dengan semakin banyak memberi maka semakin banyak memperoleh". Demikian juga bila itu berbentuk ilmu dan keterampilan. Semakin sering 'menularkan' semangat berqur'an maka sebenarnya itu akan kembali meneguhkan, meningkatkan semangat diri sendiri terhadap Al Qur’an. Sampaikan sebanyak mungkin, insyaAllah semuanya akan berpulang pada diri. Mengajar Al Qur’an adalah salah satu upaya serius untuk belajar Al Qur’an, selain itu juga mengajar Al Qur’an adalah cara agar di akhirat kelak kita bisa berlepas diri dari pertanyaan seperti pada awal tulisan di atas.

Penutup tulisan singkat ini, mari bersihkan hati untuk menggapai ridha-Nya semata. Tidak ada lagi yang kita cari selain keridhaan Allah atas hidup kita yang cuma sebentar di dunia ini, ya, cuma sebentar. Akhirat adalah kampung kita yang sebenarnya, jangan sampai lupa. Maka berbekallah dengan taqwa. Taqwa adalah sebenar-benar bekal dan satu-satunya kunci taqwa hanyalah Al-Qur’an. 

Tidak ada komentar:

8 Tulisan Populer Pekan Ini