Seorang muslim yang baik, berkualitas, rajin ibadah, selalu berbuat manfaat bagi sekitar, bolehkah menjadi Profesor? Boleh, syaratnya di negeri ini silakan belajar dengan baik, tekuni satu bidang ilmu atau keahlian hingga jenjang S3 (pendidikan doktoral), insyaAllah atas izinnya dapat gelar profesor ketika memenuhi segala syarat akademik pada waktunya kelak. Seorang muslim yang baik, berkualitas, rajin ibadah, selalu berbuat manfaat bagi sekitar, bolehkah menjadi seorang Hakim? Boleh, syaratnya ikuti dulu pendidikan sarjana hukum, selanjutnya jalani proses yang resmi hingga menjadi seorang hakim. Seorang muslim yang baik, berkualitas, rajin ibadah, selalu berbuat manfaat bagi sekitar, bolehkah menjadi seorang Guru? Boleh, syarat resminya ikutilah pendidikan satu jenis keilmuan, kemudian jalani pendidikan profesi keguruan, insyaAllah atas izinnya akan berhasil meraih kedudukan sebagai Guru (nantinya).
Seorang muslim yang baik, berkualitas, rajin
ibadah, selalu berbuat manfaat bagi sekitar, bolehkah menjadi seorang tentara?
Boleh, tapi syarat resminya di negeri ini harus mengikuti pendidikan calon
tentara, tentu saja setelah lulus seleksi. Seorang muslim yang baik,
berkualitas, rajin ibadah, selalu berbuat manfaat bagi sekitar, bolehkah
menjadi seorang dokter? Boleh, syaratnya yang saya tahu di negeri ini ialah mengikuti pendidikan
bidang ilmu kedokteran, selanjutnya menjalani pendidikan profesi kedokteran,
insyaAllah atas izinnya akan berhasil meraih kedudukan sebagai dokter.
Seorang muslim yang baik, berkualitas, rajin
ibadah, selalu berbuat manfaat bagi sekitar, bolehkah menjadi seorang pengusaha
sukses? Boleh, tekuni saja salah satu atau beberapa macam bisnis, hingga publik
mengakui bahwa ia layak disebut sebagai pengusaha sukses. Seorang muslim yang
baik, berkualitas, rajin ibadah, selalu berbuat manfaat bagi sekitar, bolehkah
menjadi seorang karyawan perusahaan? Boleh, asal ia lulus seleksi penerimaan dan
terdaftar resmi sebagai pekerja di sebuah perusahaan baik milik swasta maupun
milik pemerintah.
Bila karyawan, pengusaha, hakim, dokter, guru,
profesor, tentara berasal dari kalangan muslim yang baik, berkualitas, rajin
ibadah, selalu berbuat manfaat bagi sekitar, apa jadinya profesi atau jabatan
itu? Saya yakin akan lebih baik dan sangat jauh lebih baik ketimbang itu
dilakoni oleh seorang kafir yang buruk, tak berkualitas, dan menjadi perusak
umat.
Lalu saya kemudian bertanya, bagaimanakah jika
seorang muslim yang baik, berkualitas, rajin ibadah, selalu berbuat manfaat
bagi sekitar, bolehkah menjadi PRESIDEN? Bolehkah menjadi GUBERNUR, BUPATI,
WALIKOTA? Bolehkah menjadi Wakil Rakyat? Jika boleh, maka beritahukanlah saya
bagaimana caranya untuk menjadi semua itu? Jika tidak boleh, maka
beritahukanlah pada saya satu alasan bagi seorang muslim mengapa dilarang
menjadi Presiden, Gubernur, Bupati, Walikota, dan Wakil Rakyat di negeri ini?
Saya sangat sedih bercampur heran melihat rendahnya pemahaman banyak
saudara muslim di negeri ini tentang politik. Mereka lebih banyak mengurus diri
dan keluarga mereka sendiri ketimbang mengurus umat. Padahal di saat terakhir
kepergian Rasulullah SAW, hanya ada tiga kata terakhir yang keluar dari mulut
beliau: “Umatku, Umatku, Umatku”, bukan “Anakku, Isteriku, atau Hartaku”. Tampak
jelas bahwa Rasulullah SAW berpesan kepada kita umat muslim semua agar terus
memikirkan dan bekerja untuk kebaikan dan kejayaan umat, mengurus dan
memberdayakan umat. Setahu saya, jabatan dan kekuasaan adalah salah satu cara
efektif dan satu-satunya yang paling efektif dalam mengurus dan memberdayakan
umat ini. Jika seorang muslim yang baik, berkualitas, rajin ibadah, selalu
berbuat manfaat bagi sekitar menjadi presiden, gubernur, bupati, walikota, dan
wakil rakyat, insyaAllah pekerjaan memikirkan umat, mengurus dan memberdayakan umat
akan semakin mudah. Demikian, semoga menjadi bahan renungan bersama. Sebelum
mengakhiri tulisan ini, izinkan saya menyebut kepanjangan dari NGOMPOL yakni Ngobrol
Politik. Ayo NGOMPOL!
(Draft tulisan ini dipikirkan di
sela-sela acara WORKSHOP REGU TANGGUH DAKWAH di KUALA TUNGKAL KAB. TANJUNG JABUNG BARAT PROV. JAMBI, Ahad 20 Januari 2013 bertepatan dengan uang tahun saya yang keempat
sebagai Sarjana Sains)
2 komentar:
Mantapks!!
Emang mantapks...?
Pak Dosen euy...
Posting Komentar