Kalau ditanya kepadanya yang bernama Fulan, apa alasanmu wahai Fulan mengapa engkau tak lagi tampak di dalam shalat berjamaah di masjid? Dengan cepat Fulan menjawab : "aku takut diinjak".
Begitulah tanya jawab singkat di suatu negeri, salah seorang jamaah shalat yang tak kuasa menahan derita lantaran kakinya diinjak-injak oleh saudara muslimnya dari sebelah kanan atau kirinya. Katanya sih, agar setan tidak lagi punya peluang berdiri di antara barisan. Itu semua demi kesempurnaan shalat. Lalu tanya jawab itu berakhir kepada suatu perbincangan serius dan ujung-ujungnya menyoroti satu jenis harakah Islam yang ada di negeri itu.
Oh malangnya dikau yang lebih ingat kaki dari pada Allah. Hampir tiap detik shalatmu melirik kaki-kaki, apakah rapat atau tidak, sesekali menginjak kaki di sebelah kanan atau kirimu. Bagaimana mungkin orang berani berdiri shalat di sampingmu, sementara proyekmu adalah mengincar kaki-kaki mereka untuk diinjak. Lurus dan rapat, tercapailah maksudmu. Kemudian sekian! Sekian dahulu kebersamaan, kini Fulan tak berani lagi shalat berjamaah di masjid. Hanya satu ketakutan dan was-was di dalam dadanya pada shalat idul fitri atau idul adha, yakni takut diinjak. Hehe...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar