Komplek BATAN INDAH, perumahan tempat aku tinggal selama 1 bulan di Serpong Kab. Tangerang, selalu memunculkan kesan istimewa. Di tengah-tengah komplek perumahan yang terdiri atas multi blok ini (Bayangkan : dari Blok A - Blok Q)... terdapat masjid yang gagah... Masjid yang bernama Zarratul Muthma'innah. Artinya kurang lebih atom yang tenang (damai). Zarrah dapat kita artikan dengan atom (bagian yang sangat kecil) sedangkan muthma'innah dapat kita terjemahhkan sebagai tenang atau damai...
Sekilas kita memandang, masjid ini sangat megah. Memang, masjid ini selain megah juga selalu menyimpan keagungan. Banyak jama'ah yang selalu menunaikan sholat berjama'ah, bahkan waktu sholat shubuh yang konon, kata orang, sangat rawan macet... masjid ini selalu dibanjiri dengan jama'ah...
Jama'ah masjid ini terdiri atas multi rasial, eh! salah... terdiri atas multi harakah. Ada yang teriak-teriak khilafah, Salafiyah, HT asli dan HT murni, JT asli dan JT murni... Lho, kok asli ada, murni juga ada? Apa bedanya? Nah, menurut penulis, yang asli adalah yang memang benar2 asli sedangkan murni ya... memang benar murni. Weleh-weleh, gimana sih...
Ah, gak usah dipikirkan lebih lanjut. HT bisa dua kepanjangan HT Hizbuttahrir dan HT Halaqah Tarbawiy. JT juga bisa dua., JT Jama'ah Tabligh dan JT Jama'ah Tarbiyah. Mungkin karena multi harakah tadi, masjid ini sangat penuh sesak oleh jama;ah yang hendak mengerjakan sholat di dalamnya (Yang bener nih...?)
Terlepas dari banyaknya 'gerakan'. Ada satu kesimpulan atau gimana gitu deh... Ternyata JT dan HT murni masih mendominasi..................... (Alhamdulillah, AllahuAkbar). Tapi ini bukan berarti kita selalu ingin berdiri depan. Mendominasi dinamika satu arah ke depan. No way! KIta selalu terbuka. Dinamika di masjid ini sangat tinggi. Hari ini ceramah dari gerakan ini, besok dan lusanya lain-lain lagi... Pokok'e rame deh!!!
Ada satu hal yang membuat aku sangat menikmati sholat di masjid single ini. Single? Yah, setahuku, masjid ini satu2 nya di dalam komplek (Setahuku...). Kenikmatan itu lahir dari imamnya yang bervariasi. Kadang Imamnya berirama Syaikh Musya'ari Rasyid, irama favoritku. Tapi kadang pula 'menjengkelkan'. Ada imam yang sangat berlama-lama saat baca ayat. Kejengkelan itu semakin bertambah bila bacaan imamnya membaca ayat qur'an tetapi lafazh yang terdengar bukan lafazh ayat Qur'an lagi... Setan! Astaghfirullahal 'adzhim... Kadang, ada keinginan untuk 'cabut' dari jama'ah ketika imamnya adalah yang seperti itu. Sekali lagi, Astaghfirullah...
Kenikmatan yang aku katakan tadi... Benar, sangat asyik, mendengar irama 'M-Rasyid' yang kayak beneran... Imam yang satu ini sangat didamba-dambakan oleh jama'ah. Nama beliau Pak Saleh Baseng (Ini pun klo gak salah). Pak Saleh adalah pimpinan Unit Pengamanan Nuklir Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir BATAN.
Sahabat setiaku, itulah sekilas tentang komplek perumahan BATAN INDAH.
Aku (jhd), setiap hari dijemput pak Mahpudin, salah seorang staf di BATAN. Beliau kebetulan memiliki mobil yang setiap hari mengangkut karyawan ke kawasan BATAN PUSPIPTEK. Tiap hari sekitar pukul 7.30, aku harus sudah siap sedia di depan rumah kost. Hanya sekitar beberapa menit kemudian, klakson mobil pak Mahpudin berbunyi, pertanda : "Jul, aku datang, silakan naik". He...3, kira-kira begitu. Pulang praktek sekitar pukul 16.00 Sore hari. Dengan mobil pak Mahpudin juga. (Bayar lho! Gak gratis). Kisah ini berulang persis dari hari senin sampai jumat. Hanya sesekali saja aku naik mobil selain pak Mahpudin...
Sahabat, rupanya ada kegundahan tersendiri dalam hatiku. Kegundahan, keresahan, atau apa saja lah nama yang cocok. Aku pun tidak tahu persis dari mana datangnya. Jiwaku resah gelisah. Serasa berat menjalani hari-hari di sini. Yang jelas! Aku merindukan antum semua. Sahabat dakwahku di Kota Padang Tacinto...
Sekilas kita memandang, masjid ini sangat megah. Memang, masjid ini selain megah juga selalu menyimpan keagungan. Banyak jama'ah yang selalu menunaikan sholat berjama'ah, bahkan waktu sholat shubuh yang konon, kata orang, sangat rawan macet... masjid ini selalu dibanjiri dengan jama'ah...
Jama'ah masjid ini terdiri atas multi rasial, eh! salah... terdiri atas multi harakah. Ada yang teriak-teriak khilafah, Salafiyah, HT asli dan HT murni, JT asli dan JT murni... Lho, kok asli ada, murni juga ada? Apa bedanya? Nah, menurut penulis, yang asli adalah yang memang benar2 asli sedangkan murni ya... memang benar murni. Weleh-weleh, gimana sih...
Ah, gak usah dipikirkan lebih lanjut. HT bisa dua kepanjangan HT Hizbuttahrir dan HT Halaqah Tarbawiy. JT juga bisa dua., JT Jama'ah Tabligh dan JT Jama'ah Tarbiyah. Mungkin karena multi harakah tadi, masjid ini sangat penuh sesak oleh jama;ah yang hendak mengerjakan sholat di dalamnya (Yang bener nih...?)
Terlepas dari banyaknya 'gerakan'. Ada satu kesimpulan atau gimana gitu deh... Ternyata JT dan HT murni masih mendominasi..................... (Alhamdulillah, AllahuAkbar). Tapi ini bukan berarti kita selalu ingin berdiri depan. Mendominasi dinamika satu arah ke depan. No way! KIta selalu terbuka. Dinamika di masjid ini sangat tinggi. Hari ini ceramah dari gerakan ini, besok dan lusanya lain-lain lagi... Pokok'e rame deh!!!
Ada satu hal yang membuat aku sangat menikmati sholat di masjid single ini. Single? Yah, setahuku, masjid ini satu2 nya di dalam komplek (Setahuku...). Kenikmatan itu lahir dari imamnya yang bervariasi. Kadang Imamnya berirama Syaikh Musya'ari Rasyid, irama favoritku. Tapi kadang pula 'menjengkelkan'. Ada imam yang sangat berlama-lama saat baca ayat. Kejengkelan itu semakin bertambah bila bacaan imamnya membaca ayat qur'an tetapi lafazh yang terdengar bukan lafazh ayat Qur'an lagi... Setan! Astaghfirullahal 'adzhim... Kadang, ada keinginan untuk 'cabut' dari jama'ah ketika imamnya adalah yang seperti itu. Sekali lagi, Astaghfirullah...
Kenikmatan yang aku katakan tadi... Benar, sangat asyik, mendengar irama 'M-Rasyid' yang kayak beneran... Imam yang satu ini sangat didamba-dambakan oleh jama'ah. Nama beliau Pak Saleh Baseng (Ini pun klo gak salah). Pak Saleh adalah pimpinan Unit Pengamanan Nuklir Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir BATAN.
Sahabat setiaku, itulah sekilas tentang komplek perumahan BATAN INDAH.
Aku (jhd), setiap hari dijemput pak Mahpudin, salah seorang staf di BATAN. Beliau kebetulan memiliki mobil yang setiap hari mengangkut karyawan ke kawasan BATAN PUSPIPTEK. Tiap hari sekitar pukul 7.30, aku harus sudah siap sedia di depan rumah kost. Hanya sekitar beberapa menit kemudian, klakson mobil pak Mahpudin berbunyi, pertanda : "Jul, aku datang, silakan naik". He...3, kira-kira begitu. Pulang praktek sekitar pukul 16.00 Sore hari. Dengan mobil pak Mahpudin juga. (Bayar lho! Gak gratis). Kisah ini berulang persis dari hari senin sampai jumat. Hanya sesekali saja aku naik mobil selain pak Mahpudin...
Sahabat, rupanya ada kegundahan tersendiri dalam hatiku. Kegundahan, keresahan, atau apa saja lah nama yang cocok. Aku pun tidak tahu persis dari mana datangnya. Jiwaku resah gelisah. Serasa berat menjalani hari-hari di sini. Yang jelas! Aku merindukan antum semua. Sahabat dakwahku di Kota Padang Tacinto...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar