Dari uraian di atas, jelas sekali bahwa perang terhadap umat Muhammad di Indonesia cukup dengan menggunakan senjata triple F yang salah satunya dengan menguasai paradigma dalam berpakaian. Seorang muslimah akan merasa malu, segan, canggung ketika harus menggunakan busana yang menutupi auratnya sesempurna mungkin. Seorang muslimah senantiasa berpikir bahwa busana muslim, jilbab, dsb adalah pakaian turun temurun orang arab. Paradigma-paradigma seperti inilah yang merasuki jiwa dan pikiran muslimah
- Adanya krisis identitas sehingga seseorang yang
telah mengucapkan syahadattain akan takut atau kurang
percaya diri untuk mengaku sebagai muslim/muslimah
- Proses berislam secara kaffah (menyeluruh) tidak
lagi menjadi perhatian, nahkan ada yang tidak tahu
bahwa dirinya adalah muslim sebelum nanti melihat
terlebih dahulu KTPnya. Sering disebut dengan “Islam
KTP’
- Lahirnya polap pikir yang sekuler yang menganggap
bahwa ruang lingkup Islam cukup dengan shalat, puasa,
zakat dan haji. Itupun kalau dilakukan dengan baik
bahkan masih banyak yang belum melaksanakannya
- Penguasaan pemikiran
aktifitas generasi muda umat Muhammad di Indonesia.
Selain beberapa dampak krisis paradigma di atas maka
masih banyak lagi hal-hal lain yang membuat Islam
cepat atau lambat akan mengalami kehancuran.
Senjata triple F yang mereka rakit inipun masih ada satu lagi selain hiburan (fun) dan Pakaian (fashion). Makanan (food) menjadi salah satu taktik kaum iblis ini untuk memerangi umat Muhammad di Negeri ini. Mulai dari produk-produk makanan ringan yang harganya ratusan rupiah hingga makanan-makanan berkelas internasional ala barat. Melalui senjata ini, umat Muhammad dihancurkan dari dalam tubuhnya. Dengan makanan dan minuman yang ditawarkan, setiap muslim akan mengalami transformasi keislamannya mulai dari dalam tubuhnya. Darah seorang muslim pun tidak lagi suci, dagingnya jugapun tumbuh dari makanan-makanan haram dan syubhat (tidak dapat dipastikan apakah halal atau tudak) Sekedar diketahui, makanan-makanan yang beredar dewasa ini banyak sekali yang tidak mendapatkan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Banyaknya makanan yang mengandung bahan-bahan haram hingga makanan yang statusnya syubhatpun tetap dikonsumsi oleh umat Muhammad di negeri ini.
Penguasaan senjata triple F yang merupakan strategi perang kaum iblis di
Selain hal itu di atas, semua upaya membutuhkan kesabaran, ketekunan dan semangat untuk mengubah segalanya menjadi lebih baik. Menguasai kembali senjata triple F dengan nilai nilai Islam merupakan solusi jitu untuk menghadapi perang ini. Mengusahakan hiburan (fun) yang sesuai dengan tuntunan Islam serta berpakaian menurut hukum Islam adalah suatu harapan kita bersama dalam menguasai kembali triple F. Makanan-makanan yang haram dan syubhat serta diragukan kehalalannya semestinya tidak ada lagi di sekitar kita. Semua upaya tersebut harus dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip yang diajarkan Islam demi melakukan perlawanan terhadap perang pemikiran yang sedang kita hadapi di negeri ini. Setiap pihak di negeri ini harus membatasi pergerakan senjata triple F yang tidak sesuai dengan tuntunan Islam. Selain itu juga diperlukan juga penyadaran-penyadaran umat Nabi Muhammad di negeri ini bahwa bangsa ini sedang dalam bahaya dan sedang terancam. Memang segala macam sikap kewaspadaan yang diajarkan tidak akan mampu mengubah segalanya secara cepat. Akan tetapi mampu menimalisir pergerakan senjata triple F mereka, sehingga perang itupun tidak terlalu berdampak bagi kehancuran umat bangsa ini. Penyadaran utama adalah harus ditujukan kepada klompok-kelompok pemuda terutama kaum intelektual. Hal ini sangat perlu dilakukan bahwa pemuda memiliki kekuatan dan guhan sikap dalam berbuat disamping juga sekaligus sebagi objek perang ‘Triple F’.
Kesimpulan
Negara Indonesia adalah negara yang berpenduduk muslim terbesar di dunia. Berdasarkan fakta itu maka bangsa-bangsa non muslim yang menghendaki kehancuran Islam akan melakukan tindakan untuk meraih impian mereka. Perangpun dilakukan, akan tetapi dilakukan dengan menggunakan pemikiran. Perang yang mereka lakukan tidak lagi menggunakan penyerangan fisik namun dilakukan secara teratur, rapi dan sulit dideteksi keberadaannya. Dalam bidang budaya mereka menggunakan strategi licik yaitu dengan menguasai senjata triple F; hiburan (fun), pakaian (fashion) dan makanan (food). Dengan penguasaan senjata tersebut, mereka dengan mudah mengubah paradigma umat Islam di negeri ini sehingga lahirlah generasi-generasi yang mengalami krisis identitas keislaman. Muncullah umat yang sekuler yang tidak menggunakan ajaran Islam secara kaffah dan menyeluruh . Hal inilah yang akan membuat kondisi umat Islam makin terancam dan cepat atau lambat pasti menemui kehancurannya. Upaya yang dapat kita lakukan selain melakukan penyadaran-penyadaran umat tentang hal ini maka perlu juga diusahakan sebuah sistem yang saling mendukung dalam melakukan penguasaan kembali senjata triple F tersebut. Jangan sampai kita membiarkan mereka berlarut-larut menguasai senjata Triple F di negeri ini. Cukup sudah penderitaan kita selama ini akibat ulah musuh-musuh Islam.Dengan demikian maka perang pemikiranpun lambat laun insyaa Allah akan teredam.
Semoga dengan mengerahkan waktu, tenaga dan pikiran dalam menguasai kembali senjata Triple F tersebut dapat menjadi bagian dari perjuangan umat Islam dunia dalam mencapai kemuliaan dan kejayaan Islam kembali. Harapan ini tertuju kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia, bangsa yang sebagian besar umat Muhammad. Terkhusus bagi pihak eksekutif dan legislatif yang akan menjadi penentu kebijakan-kebijakan. SEMOGA BERPIHAK PADA UMAT MUHAMMAD, Ingat! mereka adalah suara terbesar di Indonesia.
Padang... Kota Keadilan dan Kesejahteraan
Allhu Akbar !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar