SELAMAT DATANG DI SITUS BLOG HADZIHI SABILI - JEHADEMUSA

Rabu, 23 Januari 2013

LOGIKA ABU JAHAL


Pagi ini saya berkicau tentang Abu Jahal. Siapa yg tidak tahu dgn nama manusia itu? Manusia yang sepanjang sejarah akan selalu diingat. Namanya begitu fenomenal, tanyalah kepada setiap muslim niscaya mereka menjawab dengan sesuatu yang tidak baik tentang pemikirannya.

Sebuah pertanyaan, apakah Abu Jahal memiliki logika atau mampu berlogika? Ya, ia juga berlogika tapi sayangnya logikanya keluar dari jalur kebenaran. Semua sudah pernah baca Al Qur’an Surat Al Alaq, beberapa ayat pertama di dalam Al Alaq adalah wahyu yang pertama kali turun. Lalu apa hubungannya dgn Abu Jahal? Hubungannya amat menarik, permulaan Al Alaq adalah ajakan bagi kita seluruh umat manusia agar berlogika sesuai tuntunan Allah, logika kebenaran. Tapi bukan logika Abu Jahal. Beberapa ahli tafsir mengatakan bahwa ayat 11 hingga 18 dalam Surat Al Alaq ialah kisah tentang jahilnya Abu Jahal atau dengan kata lain, beberapa ayat itu berterus terang tentang logika Abu Jahal. Tujuan ayat itu adalah agar kita mau belajar dan memahami bagaimana Abu Jahal berlogika.

Bagaimanakah Abu Jahal berlogika? Dalam pandangan atau pemikiran abu Jahal, orang yang keluar dari agama nenek moyang, atau orang yang menolak menyembah berhala, atau orang yang bertauhid, mereka itulah orang yang sebenar-benarnya dungu! Sementara itu orang yang memakan bangkai, menyembah berhala, gemar menganiaya orang lemah karena kekuatannya, mengikuti agama nenek moyang, mereka itulah org yang sebenar-benarnya berakal dan memiliki logika yang tepat. Perhatikanlah logika tersebut, itulah logika Abu Jahal!

Dapat disimpulkan bahwa ternyata dalam sejarah, logika dapat dibagi dua yakni ada logika kebenaran dan ada logika Abu Jahal. Hayooo, pilih mana? InsyaAllah, saya pribadi aka memilih logika kebenaran karena kebenaran itu datangnya dari Allah yang maha benar.

Oiya, nama Abu Jahal ini adalah nama yang diberikan oleh baginda Rasulullah SAW kepadanya. Nama itu diberikan karena si Abu Jahal ini adalah pakar logika kebatilan dan kesesatan. Abu Jahal lebih tepat diartikan sbg "Bapak Kebodohan", kebodohan yg berakar dari logika kebatilan dan kesesatan. Jangan ada anggapan bahwa Abu Jahal punya anak yang bernama Jahal. Tidak! Kalau nama asli Abu Jahal ialah Amr. Lengkapnya Amr bin Hisyam bin Mughirah. Nama ayahnya Hisyam, nama ibunya Asama' binti Makhrabah.

Setiap logika yang bengkok, menyimpang dari kebenaran dan jauh dari tuntunan Allah, maka itu adalah logika Abu Jahal. Logika Abu Jahal sungguh telah banyak beredar di zaman ini. Waspadalah! Percuma saja bergelar profesor, doktor, master, dan sarjana, apabila logika yang dianut masih berbau logika Abu Jahal atau diwarnai dengan logika Abu Jahal. Semua gelar akademik yang banyak tadi sama saja dengan nol besar bila cara berlogikanya masih sama dengan bapaknya, si Abu Jahal. Saya heran, ternyata di zaman ini banyak sekali anak-anak Abu Jahal, anak-anak yang (katanya) terlahir dari rahim akademik bernuansa intelektualitas tinggi, tetapi pada kenyataannya masih bodoh dan tidak mau menerima logika kebenaran.

Abu Jahal adalah musuh Allah, musuh Islam, musuh dakwah, orang yang menyakiti Nabi dan para sahabat Nabi, orang yang selalu menghina Nabi dan para sahabat Nabi. Logika kebenaran versus logika Abu Jahal, menarik disimak dan didiskusikan dalam berbagai kesempatan.

Apa yang saya tulis tadi adalah tentang logika Abu Jahal. Akan tetapi selain keburukan nama Abu Jahal, ada yang istimewa darinya. Mau tahu???

Amr alias Abu Jahal mempunyai dua orang anak kandung bernama Ikrimah bin Amr dan Suhail bin Amr. Ikrimah dan Suhail adalah syuhada perang yarmuk. Ikrimah kita kenal sebagai salah seorang pakar tafsir Al Quran di zamannya. Abu Jahal memiliki saudara kandung bernama Al Harits bin Hisyam yang juga sebagai almamater perang yarmuk dan berhasil meraih syahid di medan perang.

Kita mungkin pernah mendengar kisah "itsar" pada perang yarmuk, teladan tentang persaudaraan tingkat tinggi. Itsar adalah sikap mengutamakan kepentingan saudara seaqidah, sefikrah, saudara seperjuangan di atas kepentingan diri, meskipun kepentingan diri juga sangat mendesak untuk diperhatikan. Kisah itsar perang yarmuk jarang sekali membahas tokohnya, hanya sebatas hikmah dari itsar. Kali ini saya akan mengatakan bahwa Ikrimah, Suhail, dan Al Harits adalah aktor di dalam kisah itsar tersebut. Kisah itsar di dalam perang yarmuk adalah hal istimewa yang diukir oleh keluarga Abu Jahal.

Ceritanya begini, mula-mula Ikrimah mendapati kantong air di tengah sekaratnya di saat perang yarmuk sedang berlangsung. Tetapi karena tak tega melihat Suhail yang sedang sekarat dan butuh air, ia langsung saja memberikan air itu kepada saudaranya. Suhail mengambil air itu tapi pada saat yang sama melirik Al Harits, rupanya Al Harits juga sedang sekarat, maka diberikannya lagi kantong air itu dari tangannya karena prihatin dengan Al Harits. Suhail tidak sempat meminumnya lantaran kepedulian yang tinggi kepada Al Harits. Belum sempat air yang diberikan Suhail diraih Al Harits, rupanya mereka semua gugur. Mereka semua disaksikan sebagai pahlawan yarmuk dan juga pahlawan ukhuwah sejati. Kepedulian kepada saudara tetap prioritas meskipun maut taruhannya.

Ketiga tokoh di atas terabadikan dalam sejarah ukhuwah Islamiyah yang suci. Ketiganya adalah keluarga Abu Jahal, dua orang anak kandungnya dan satu orang saudara kadungnya. Jadi, di balik nama buruk Abu Jahal sebenarnya tersembunyi nama mulia. Boleh saja Abu Jahal disebut Abu Ikrimah atau Abu Suhail. Tetapi keburukan logikanya tetap membuatnya populer sebagai Abu Jahal saja. Meski demikian, Nabi melarang agar tidak melecehkan lagi Abu Jahal karena kemuliaan keluarganya (anak-anak dan saudaranya). Bukan diri Abu Jahal yang kita musuhi, melainkan logikanya itulah yang harus terus kita hinakan dan jauhkan dari kehidupan dan pemikiran kita.

Belajar dari kisah Abu Jahal, semoga kita para intelektual yang sehari-harinya sering berlogika mampu menangani dan mengelola cara kita berpikir dan bertindak dalam kehidupan, bukan menggunakan logika Abu Jahal. Selamat berlogika!

8 Tulisan Populer Pekan Ini